Rabu, 23 November 2011

NFS (Network File Sharing)

Dalam sistem file lokal Linux terdiri atas root, diikuti dengan direktori , files dan subdirektori. Sistem file dapat dikembangkan pada setiap partisi logical di harddisk, sehingga menjadi satu sistem file yang besar.
Melalui utilitas mount kedua sistem file tersebut dapat digabungkan menjadi satu. Pengembangan sistem file tersebut dapat juga dilakukan melalui jaringan, yaitu dengan melekatkan sistem file komputer lokal dengan sistem file yang berada di komputer di jaringan. Melalui utilitas mount kedua sistem file tersebut dapat digabungkan menjadi satu. Network File System (NFS) adalah salah suatu layanan (service) yang dapat memungkinkan suatu komputer untuk melakukan proses mount suatu direktori / peralatan pada komputer lain. Dengan menggunakan NFS, suatu komputer dapat berbagi file, data dan bahkan program antara sesama klien yang terhubung ke server utama. NFS juga memungkinkan suatu komputer untuk melakukan pengaktifan/penggunaan (mounting) peralatan pada komputer lain yang terhubung ke jaringan.
Saat ini terdapat 2 versi NFS yaitu NFS versi 2 (NFSv2) dan NFS versi 3 (NFSv3). NFSv2 lebih lama tetapi sudah didukung oleh berbagai macam mesin dan sistem operasi. Sedangkan NFSv3 lebih baru dan mempunyai beberapa fitur tambahan misalnya pesan kesalahan yang lebih baik, kemampuan untuk menangani file yang ukurannya bervariasi. Redhat Linux 9 secara default menggunakan NFSv3. NFSv2 menggunakan protokol UDP untuk melakukan koneksi antara server dan client, sedangkan NFSv3 menggunakan protokil UDP dan TCP sekaligus.

Konfigurasi Server NFS dan Klient

Download dan Install file-file berikut:
  • libgssglue1_0.1-4_i386.deb
  • libnfsidmap2_0.23-2_i386.deb
  • librpcsecgss3_0.19-2_i386.deb
  • nfs-common_1.2.0-4ubuntu4_i386.deb(klient)
  • nfs-kernel-server_1.2.0-4ubuntu4_i386.deb
  • portmap_6.0.0-1ubuntu2_i386.deb(Klient)

Gunakan perintah sudo dpkg -i (nama-paket)
Misalnya sudo dpkg -i libgssglue1_0.1-4_i386.deb









Konfigurasi paket portmap
#sudo dpkg‐reconfigure portmap
(pilih no jika ditanya untuk bind loopback) 


Edit file /etc/exports atur seperti dibawah ini:
#sudo nano /etc/exports
 














Catatan :
‐ /home/jihad17/Downloads >> lokasi folder yg akan di shared
‐ 192.168.0.2 >> IP client yg boleh akses shared folder 192.168.0.2
‐ (rw,no_root_squash,async) >> Permissions attribute, dalam hal ini full read‐write
untuk akses read‐only dari hanya satu Client, sisipkan parameter berikut
/home/ubuntu 192.168.0.2 (ro,async) 


Restart dan aktifkan NFS Server
#sudo /etc/init.d/nfs‐kernel‐server restart


#sudo exportfs ‐a 
 







Konfigurasi Klient
Buat folder lokal untuk me‐mount shared folder di server
#sudo mkdir /media/data

Mount manual shared folder di server ke folder lokal
#sudo mount 192.168.0.1: /home/jihad17/Downloads /media/data
‐ 192.168.0.1 >> ip address NFS server
‐ /home/jihad17/Downloads >> Shared folder pada NFS server
‐ /media/data >> mount point pada Client

READ MORE - NFS (Network File Sharing)

Rabu, 16 November 2011

DHCP


Menurut beberapa tutorial, DHCP kepanjangan dari Dyanamic Host Configuration Procotol, lalu apa maksud dari DHCP? jika kita meneliti lebih teliti, maka maksud dari DHCP adalah mengatur atau mengkonfigurasi protokol kepada anggota jaringan secara dinamis. Arti dari protokol di sini yaitu IP Address, jadi arti sesungguhnya bagi DHCP adalah:
Fasilitas dari jaringan yang digunakan untuk membagikan IP Address kepada seluruh anggota jaringan yang terhubung secara otomatis, sehingga dapat mengurangi kompleksitas pengaturan IP Address antar anggota jaringan.
DHCP biasanya terdapat pada sistem operasi berbasis server semisal Windows 2000 server, winfdows 2003 server dan Mikrotik, dengan adanya DHCP. administrator tidak perlu lagi menyeting IP Address kepada anggota jaringan, tapi anggota jaringan akan secara otomatis mendapatkan IP Address dari DHCP Server. 
Istilah-istilah yang berkaitan dengan DHCP:
  • IP Address/Protokol: Alamat yang digunakan untuk anggota jaringan, yang meliputi LAN Card, Access point, dan Website.
  • Scope: jangkauan IP Address yang akan dibagikan kepada anggota jaringan, nilai scope harus memiliki Network Identifications (NID) yang sama dengan IP Server/gateway dan Host Identifications (HID) beda dengan gateway.
  • Gateway: IP Address/anggota jaringan yang bertugas membagi IP Address, terkadang IP gateway menjadi IP server
  • Exclussion: istilah ini hanya muncul pada Sistem Operasi Server, yaitu jangkauan IP address dalam scope yant tidak akan didistribusikan karena akan digunakan untuk keperluan khusus.

Referensi



INSTALLASI

Untuk menginstall dibutuhkan file-file berikut:
  • dhcp3-common_3.1.3-2ubuntu3.3_i386.deb => Untuk Server dan Client
  • dhcp3-server_3.1.3-2ubuntu3.3_i386.deb => Untuk Server
  • dhcp3-client_3.1.3-2ubuntu3.3_i386.deb => Untuk Client

Perintah installasi

* sudo dpkg -i dhcp3-common_3.1.3-2ubuntu3.3_i386.deb

* sudo dpkg -i dhcp3-server_3.1.3-2ubuntu3.3_i386.deb 














* sudo dpkg -i dhcp3-client_3.1.3-2ubuntu3.3_i386.deb




KONFIGURASI DHCP SERVER

Ketikan perintah pada terminal:
sudo nano /etc/default/dhcp3-server

cari
INTERFACES=”"
ganti dengan
INTERFACES=”eth0″
simpan dan keluar

 
Selanjutnya ketikkan perintah
sudo nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf

Aturlah seperti dibawah ini:
 
Simpan kemudian keluar.
Konfigurasi diatas berarti Server DHCP menyiapkan IP address antara 192.168.0.50-192.168.0.100

Setelah selesai restart service DHCP dengan perintah:
sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart
  
KONFIGURASI KLIENT DHCP
Ketikan perintah pada terminal:
sudo nano /etc/network/interfaces

sesuaikan seperti di bawah ini:

Kemudian restart networkingnya dengan perintah:
 sudo /etc/init.d/networking restart

 




 





 


READ MORE - DHCP

Rabu, 02 November 2011

SSH , SFTP & SCP

SSH

Secure Shell (ssh) adalah suatu protokol yang memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login ke server secara remote. Berbeda dengan telnet dan ftp yang menggunakan plain text, SSH meng-enkripsi data selama proses komunikasi sehingga menyulitkan penyusup/intruder yang mencoba mendapatkan password yang tidak dienkripsi. Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara remote. Bentuk akses remote yang bisa diperoleh adalah akses pada mode teks maupun mode grafis/X apabila konfigurasinya mengijinkan.
SSH dirancang untuk menggantikan service-service di sistem unix/linux yang menggunakan sistem plain-text seperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp, dll). Untuk menggantikan fungsi ftp dapat digunakan sftp (secure ftp), sedangkan untuk menggantikan rcp (remote copy) dapat digunakan scp (secure copy).
Dengan SSH, semua percakapan antara server dan klien di-enkripsi. Artinya, apabila percakapan tersebut disadap, penyadap tidak mungkin memahami isinya. Bayangkan seandainya Anda sedang melakukan maintenance server dari jauh, tentunya dengan account yang punya hak khusus, tanpa setahu Anda, account dan password tersebut disadap orang lain, kemudian server Anda dirusak setelahnya.
Implementasi SSH yang banyak dipakai saat ini adalah OpenSSH, aplikasi ini telah dimasukkan kedalam berbagai macam distribusi linux.  Redhat Linux versi 9 sudah menyediakan program tersebut dalam format RPM.

Fitur-fitur SSH

Protokol SSH menyediakan layanan sbb.:
·         Pada saat awal terjadinya koneksi, client melakukan pengecekan apakah host yang dihubungi sudah terdaftar pada client atau tidak.
·         Client mengirimkan proses autentifikasi ke server menggunakan teknik enkripsi 128 bit.
·         Semua data yang dikirimkan dan diterima menggunakan teknik enkripsi 128 bit sehingga sangat sulit dibaca tanpa mengetahui kode enkripsinya.
·         Client dapat memforward aplikasi Xwindows / X11 ke server, layanan ini dibuat .

Installasi SSH

Sebelum menginstall SSH dibutuhkan file yaitu:
* openssh-server_1%3a5.3p1-3ubuntu7_i386.deb     ---> Pada Server
* openssh-client_1%3a5.3p1-3ubuntu7_i386.deb     ---> Pada client

Install file tersebut gunakan perintah:
sudo dpkg -i  openssh-server_1%3a5.3p1-3ubuntu7_i386.deb














sudo dpkg -i openssh-client_1%3a5.3p1-3ubuntu7_i386.deb















Setelah selesai menginstall ketikan perintah sudo nano /etc/ssh/sshd_config

















cari tulisan port 22 lalu ganti dengan port yang tidak gampang diketahui misalnya port 221 atau port 52222 dimaksudkan agar tidak gampang diretas orang lain.

Selanjutnya restart SSH dengan perintah:
sudo /etc/init.d/ssh restart

















Untuk mengecek apakah SSH sudah berjalan dengan baik cobalah remote komputer client dengan menggunaka perintah ssh username@alamatIP apabila muncul seperti gambar dibawah maka SSH telah terinstall dengan baik.


















SFTP

SFTP adalah singkatan dari Secure File Transfer Protocol. Ini adalah fitur gabungan antara FTP dan SCP. Protokol ini mengkombinasikan fleksibilitas FTP dan keamanan dari SCP. Protokol ini mendukung transfer file dan manipulasi file. Protokol SFTP bisa juga disebut sebagai protokol baru, yang mana bukan hanya menggunakan FTP melalui SSH.
Hal ini biasanya digunakan dengan dua versi protokol SSH (TCP port 22) untuk menyediakan transfer file aman, tetapi dimaksudkan untuk digunakan dengan protokol lain juga.
Dari penjelasan dan perbandingan diatas, dapat ditarik kesimpulan mengapa kita dianjurkan menggunakan SCP/SFTP. Protokol ini mengenkripsi komunikasi data anda dengan memberikan standard keamanan yang lebih baik dan membantu anda dalam mengamankan data anda dari ‘pencuri’ data.
SFTP belum secara resmi menjadi protokol yang standar dan oleh karena itu kebanyakan klien akan mencoba untuk menggunakan SFTP, dan jika dukungan aplikasi tersebut belum ada, kita bisa kembali menggunakan SCP, walaupun fitur-fiturnya belum tersedia secara lengkap, namun paling tidak komunikasi data anda sudah terenkripsi.


Installasi SFTP

Download terlebih dahulu file vsftpd_2.2.2-3ubuntu6.1_i386.deb

Cara Menginstall vsftpd_2.2.2-3ubuntu6.1_i386.deb gunakan perintah

sudo dpkg -i  vsftpd_2.2.2-3ubuntu6.1_i386.deb


















Menjalankan Sftp

Untuk mengecek sftp sudah berjalan atau belum cobalah perintah sebagai berikut:
            sftp username@ipaddress
apabila muncul seperti gambar di bwah ini maka Sftp berjalan dengan baik.















SCP

Secure Copy Protocol (SCP) adalah sebuah tool yang sangat berguna dalam mengirim dan menerima file melalui Secure Shell (SSH) di internet tanpa (atau dengan sedikit) resiko jalur kita terdeteksi oleh pihak lain. Berikut adalah cara menggunakan SCP untuk mengirim file dan menerima file.
Mengirim File/Folder
Kita dapat mengirim file melalui SCP dari Terminal (Shell) dengan perintah:
scp namafile.ext username@namadomain.tld:/nama/folder/tujuan
Masing-masing parameter tersebut berarti sebagai berikut:
·      namafile.ext adalah nama file yang akan dikirim berikut extensionnya, atau dapat juga berupa nama folder (bila berupa nama folder maka akan digunakan parameter -r).
·      username adalah nama user di mesin tujuan kita.
·      namadomain.tld adalah nama domain atau nomor IP tujuan kita. Contoh: wordpress.com atau 192.168.1.1
·      /nama/folder/tujuan adalah path/jalur lokasi folder dimana kita akan menempatkan file yang kita maksud.
Berikut adalah beberapa parameter tambahan dalam penggunaan SCP:
·      -r parameter ini digunakan bila kita akan mengirimkan sebuah folder, maka parameter “-r” akan dibutuhkan agar seluruh isi folder tersebut, termasuk file dan sub-folder juga ikut dicopy.
·      -P # parameter ini digunakan bila kita ingin menggunakan port selain port default yaitu port 22.
Mengambil File/Folder
Untuk mengambil file atau folder dari mesin/server yang kita maksud, gunakan perintah:
scp username@namadomain.tld:/nama/folder/asal/namafile.ext /folder/tujuan/lokal
Secara sekilas, perintah tersebut terlihat sama. Memang perintah dan fungsinya benar-benar sama, hanya pada penggunaan kali ini parameter tujuan dan asal saja yang dibalik.


Mengetes SCP

















Maka file akan terkirim ke komputer tri@192.168.0.4
READ MORE - SSH , SFTP & SCP

Labels

TUGAS ADMINISTRASI JARINGAN | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all